Komunitas Karo Deli memusatkan aktifitasnya di Kabupaten Deli Serdang Povinsi Sumataera Utara dengan membangun kreatifitasnya dalam rangka pelestarian nilai - nilai budaya serta memperkaya dokumentasi keragaman budaya.
Semua kalangan dimotivasi untuk meningkatkan apresiasi dan ekspresi budaya serta mendorong rasa cinta dan bangga terhadap nilai budaya Indonesia. Aktifitas ini memanfaatkan bantuan pemerintah dalam Program Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat sejak tahun 1995.
Khusus tentang fasilitas bermusik , penggunaan instrumen musik tradisional mendapat perhatian besar sebagai wujud ekspresi budaya. DisiniI generasi muda mampu mengoptimalkan fasilitas dalam berbagai momen budaya baik ritual maupun profan. Ekspresi dan rasa percaya diri mereka, tumbuh meskipun instrumen musik digital berkembang pesat.
Kulcapi atau kecapi serta gendang, dua instrumen musik tradisional andalan dalam kreatifitas komunitas ini. Konsep bermusik dan memeragakannya menjadi tuntutan tiada henti. Artinya , yang berkembang disini bukan sekadar ada melainkan mesti tampil bedan.
Awalnya kedua alat ini dipakai para pelaku budaya tradisional. Setelah itu, keberadaanya bersanding dengan industri musik digital. Komunitas Karo Deli kian terus meningkatkan kreatifitasnya dengan memunculkan konsep musik terbaru yakni kolaborasi kulcapi dan gendang serta musik digital sebagai latar.
Komposisi musik "Silateridah" atau arti lainnya adalah yang tidak kelihatan, bermuatan petikan kulcapi dan gendang saling mengisi dalam nada serta kreatifitas tetabuhan dan didedikasikan untuk memperkaya dokumentas budaya Indonesia.
Kreatifitas musik bertajuk "Silateridah" ini diharapkan mendorong keinginan generasi milenial berkreasi, melestarikan serta merawat aset budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar